Pasuruan, JAPOS.CO – Proyek pekerjaan rehabilitasi pagar di SMPN 9 Kota Pasuruan menjadi sorotan beberapa pihak. Pasalnya, dalam proses pengerjaanya ditemukan beberapa kejanggalan yang perlu dipertanyakan lebih dalam.
Awak media yang datang ke lokasi menemukan salah satu kejanggalan adalah mesin molen atau mesin aduk semen dan pasir yang tidak digunakan, malah disembunyikan, serta pemasangan papan informasi yang di paku di pohon.
Dilihat dari papan informasi yang terpasang, untuk pelaksana adalah CV Bumi Perkasa Jaya dengan nilai anggaran Rp 168.662.100.00. Dengan masa kerja 90 hari sejak 19 agustus 2019.
Ketika dikonfirmasi kepada pekerja mengapa tidak menggunakan mesin molen, pelaksana lapangan Riyan yang mengaku hanya kuli, namun pekerja lainnya mengatakan bahwa proyek ini milik Pak Har.
Disinggung tentang tentang pekerjaan yang terkesan asal asalan dan APD yang tidak digunakan, Riyan meminta agar tidak ditulis di media. “Ayo seduluran ae mas aku njaluk tulung ojo di tulis,” ungkapnya, Rabu (30/10).
Lain halnya dengan Eko Hadi Sutrisno selaku Kepala sekolah SMPN 9 Kota Pasuruan yang mengatakan bahwa pihak sekolah hanya sekedar memantau, kalau untuk urusan pekerjaan dan lain-lain itu urusan CV. “Yang saya tau proyek ini milik orang cina, saya gak tau namanya yang jelas orang Cina,” ujarnya.
Sebelumnya japos.co mencoba menggali informasi lebih lanjut ke Dinas Pendidikan Kota Pasuruan, namun Plt Kepala Dinas Pendidikan Kota Pasuruan ada kunjungan Ke SDN Gentong.
Ketua LPK-SM Rakyat Sejahtera, Sumarsono menyingkapi hal ini. “Memang saya belum cek secara mendalam, akan tetapi dari dokumen foto dan beberapa keterangan yang saya dapat, bisa diduga pekerjaan ini asal jadi saja. Oleh karena itu kita perlu investigasi lebih dalam,” pungkasnya. (SP)